Gempur86-Malang- Pemerintah Desa Putat Lor Kecamatan Gondanglegi, telah menyikapi persoalan salah seorang Kepala Dusun (Kasun) yang dituduh bermain perempuan.
Sejak munculnya isu tersebut hingga sekarang, pihak Desa Putat Lor telah melayangkan dua kali surat peringatan kepada ZA. Dalam surat peringatan disebutkan, pemerintah Desa Putat Lor ZA diberhentikan sementara (dirumahkan) selama 90 hari atau 3 bulan berturut-turut dan selama yang bersangkutan (ZA) dirumahkan maka hanya menerima 50 persen dari total Penghasilan Tetap dan Tunjangan. atau 3 bulan berturut-turut dan selama yang bersangkutan (ZA) dirumahkan maka hanya menerima 50 persen dari total Penghasilan Tetap dan Tunjangan.
Meski demikian, tuduhan terhadap ZA tidak ada bukti-bukti yang kuat, pihak desa dan kecamatan pun tidak bisa bertindak sewenang-wenang untuk memberhentikan sekaligus.
Disisi lain, ZA mengapresiasi Pemerintah Desa Putat Lor dan Kecamatan Gondanglegi dalam menyikapi persoalan. Menurut dia, pihak desa dan kecamatan sudah bertindak sesuai dengan prosedur dan tidak sembarangan dalam mengambil tindakan.
"Saya sangat menghormati dan menerima keputusan pemerintah desa juga kecamatan, tindakan terhadap saya sesuai prosedur dan tentu berdasarkan pertimbangan," ucapnya, Senin (9/12/24).
Menurut ZA, klarifikasi sudah dijalankan ke pemerintah setempat, namun ia menyayangkan masih ada gerakan-gerakan yang terus membuat susana gaduh.
"Sekarang ada isu mau ada demo lagi. Maaf saya sebagai Kasun bertanggung jawab untuk tugas saya, tapi tidak untuk urusan lain yang tidak jelas bukti-buktinya,"ungkap ZA.
ZA menduga, ada pihak atau orang yang sengaja memprovokasi warga sehingga persoalan ini terus berlarut-larut.
"Saya kira kalau tidak ada provokator enggak bakalan ada demo, masalahnya selesai. Saya mohon kepada warga Desa Putat Lor agar tidak mudah termakan isu yang enggak jelas faktanya, karena hukum berbicara fakta bukan kabar dari mulut ke mulut." tandasnya.
(Biro Malang)
